(MTsN Nganjuk) - Sabtu (04/06/2016), Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Pendma) Kantor Wilayah Propinsi Jawa Timur, H. Supandi, hari ini memberikan tausiah dan arahan kepada seluruh Ustadz dan ustadzah, siswa kelas IX dan wali siswa dalam acara Haflah Akhirussanah MTsN Nganjuk.
Sebelum memberikan arahan, H. Supandi, memberikan tes hafalan Al-Qur'an kepada salah satu khafidhoh siswa kelas IX, Fabby Aisyatul M.A., yang sudah hafal 23 juz. Beliau menguji Fabby untuk membacakan surat Al Kahfi ayat 1 - 10 dan dia berhasil melalui ujian tersebut. Atas keberhasilannya itu, H. Supandi memberikan hadiah mushaf Al-qur'an seranya memberikan rekomendasi kepada kepala MAN Nganjuk yang kebetulan hari ini juga menghadiri acara haflah, untuk menerima Fabby di MAN Nganjuk tanpa tes dan bebas biaya sekolah selama tiga tahun.
Dalam sambutannya, H. Supandi menekankan akan pendidikan akhlak pada era globalisasi seperti sekarang ini. Beliau mendorong kepada seluruh kelas IX yang telah diserahkan kembali kepada orang tua mereka hari ini untuk terus melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Pilihlah pendidikan yang selaras dengan pendidikan MTs bisa melanjutkan ke madrasah aliyah atau mondok ke pesantren.
Di akhir sambutannya, beliau menyitir perkataan ahli hikam, “Tanamlah dirimu dalam tanah kerendahan, sebab segala sesuatu yang tumbuh tetapi tidak ditanam, maka tidak sempurna hasil buahnya”. Pohon yang akarnya menghujam ke tanah akan kokoh, ditiup angin, dihempas topan, diterjang badai tetap kokoh. Tetapi pohon yang akarnya tidak menyentuh / menghujam ke tanah diterjang air akan goyah, dihempas angin akan roboh, diterjang badai akan hancur. Kalau ingin menjadi pribadi yang kokoh, maka kuncinya tanamlah diri ini di bumi kerendahan hati, bukan rendah diri, tapi rendah hati.
Hujamkan! makin rendah hati makin dimuliakan, makin tinggi hati makin dihinakan.. Oleh karena itu, jalan menuju kemuliaan, jalan menuju orang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah, kuncinya adalah menjadi orang-orang yang tawadhu', orang-orang yang rendah hati. (ato)
Di akhir sambutannya, beliau menyitir perkataan ahli hikam, “Tanamlah dirimu dalam tanah kerendahan, sebab segala sesuatu yang tumbuh tetapi tidak ditanam, maka tidak sempurna hasil buahnya”. Pohon yang akarnya menghujam ke tanah akan kokoh, ditiup angin, dihempas topan, diterjang badai tetap kokoh. Tetapi pohon yang akarnya tidak menyentuh / menghujam ke tanah diterjang air akan goyah, dihempas angin akan roboh, diterjang badai akan hancur. Kalau ingin menjadi pribadi yang kokoh, maka kuncinya tanamlah diri ini di bumi kerendahan hati, bukan rendah diri, tapi rendah hati.
Hujamkan! makin rendah hati makin dimuliakan, makin tinggi hati makin dihinakan.. Oleh karena itu, jalan menuju kemuliaan, jalan menuju orang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah, kuncinya adalah menjadi orang-orang yang tawadhu', orang-orang yang rendah hati. (ato)