(MTsN 5 Nganjuk) – Kamis (13/4/2017), hari ini MTsN 5 Nganjuk menggelar acara Peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW bersama KH. M. Najib Muhammad dari Denanyar Jombang. Acara ini bertepatan dengan akan dilaksanakannya UAMBN dan UNBK, sehingga peringatan Isro' Mi'roj kali ini diawali dengan acara istighotsah kubro dan do'a bersama para siswa kelas IX beserta para orang tua/wali siswa.
Rangkaian acara dimulai sejak pukul 07.30 WIB dengan diawali dengan lantunan-lantunan
sholawat atas Nabi Muhammad SAW yang dibawakan oleh tim hadrah MTsN 5 Nganjuk. Kemudian acara dilanjutkan dengan sholat dhuha, sholat hajad dan istighotsah bersama-sama yang diakhiri dengan ceramah ilmiah yang disampaikan oleh KH. M. Najib Muhammad dari Denanyar Jombang.
Sebelum KH. M. Najib Muhammad menyampaikan ceramahnya, terlebih dahulu kepala madrasah, Sutopo, menyampaikan bahwa acara istighotsah kelas IX sebelumnya telah
rutin dilaksanakan setiap hari Jum’at sore sejak memasuki semester genap. Hasil
dari tempaan ruhaniah selama satu semester ini telah dapat dirasakan dan
dilihat dari hasil nilai UAM beberapa waktu yang lalu dengan hasil yang
sangat memuaskan.
Sementara itu Kepala Kankemenag Kab. Nganjuk, H. Barozi, menyampaikan akan pentingnya pendidikan agama di tengah-tengah era globalisasi seperti saat ini. Untuk saat ini, tidaklah cukup membekali generasi muda dengan ilmu umum saja, tapi ilmu-ilmu agama menjadi sangat penting untuk membentengi para generasi muda dari dekadensi moral. Adapun tempat untuk menggembleng para generasi muda lahir dan batinnya, ilmu dunia dan agamanya, hanya ada di madrasah. Mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).
Dalam ceramah ilmiahnya, KH. M. Najib Muhammad, lebih menekankan lagi akan pentingnya ilmu agama/akherat. Menurut beliau, sebenarnya tidak ada pemisahan antara ilmu dunia dan ilmu agama/akherat. semua ilmu itu datangnya dari Allah, sehingga semua ilmu itu adalah ilmu akherat. Beliau mengajak untuk menjadi orang yang benar dan pintar. Kalau tidak bisa pintar maka harus benar, karena orang yang benar lebih utama dari pada orang yang hanya pintar tapi berbuat tidak benar. (ato)
Galery:
Galery: