(MTsN
5 Nganjuk) - Sabtu (11/11/2017), bertempat di ruang guru MTsN 5 Nganjuk
telah diadakan acara syukuran. Acara syukuran tersebut digelar sebagai wujud rasa
syukur seluruh guru dan karyawan MTsN 5 Nganjuk setelah mengkhatamkan
Al-Qur'an putaran kedua. Di tempat yang sama 30 minggu yang lalu, tepatnya pada hari Sabtu (6/5/2017) juga telah diadakan acara syukuran serupa.
Gerakan membaca Al Qur'an di MTsN 5 Nganjuk telah dimulai 60 minggu yang lalu melalui suatu gerakan yang dinamakan OWOJ. OWOJ adalah kependekan dari One Week One Juz. Gerakan membaca Al Qur'an di MTsN 5 Nganjuk mendapat sambutan yang sangat bagus dari seluruh guru dan karyawan MTsN 5 Nganjuk. Selain menjadi ajang belajar Al Qur'an dan rutinitas membaca Al Qur'an, gerakan OWOJ menjadikan silaturahmi antar guru dan karyawan menjadi semakin erat lagi. Dengan memanfaatkan salah satu media sosial (medsos) terbesar di Indonesia, gerakan OWOJ dapat diorganisir dengan sangat mudah.
Gerakan membaca Al Qur'an di MTsN 5 Nganjuk telah dimulai 60 minggu yang lalu melalui suatu gerakan yang dinamakan OWOJ. OWOJ adalah kependekan dari One Week One Juz. Gerakan membaca Al Qur'an di MTsN 5 Nganjuk mendapat sambutan yang sangat bagus dari seluruh guru dan karyawan MTsN 5 Nganjuk. Selain menjadi ajang belajar Al Qur'an dan rutinitas membaca Al Qur'an, gerakan OWOJ menjadikan silaturahmi antar guru dan karyawan menjadi semakin erat lagi. Dengan memanfaatkan salah satu media sosial (medsos) terbesar di Indonesia, gerakan OWOJ dapat diorganisir dengan sangat mudah.
Sementara
itu, Sutopo, Kepala MTsN 5 Nganjuk, dalam sambutan pembukaan acara
syukuran menyampaikan bahwa membaca Al Qur'an tidak cukup hanya di
lisan, tetapi harus di amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,
silaturahmi yang sudah terjalin dengan sangat baik melalui gerakan OWOJ
harus terus dijaga dan diwujudkan dalam kehidupan/pekerjaan sehari-hari.
"Gerakan OWOJ harus mampu mewujudkan kerjasama yang baik antar sesama
guru, antar sesama karyawan, antara guru dan karyawan, antara kepala
madrasah dengan guru dan karyawan", pungkas Sutopo. (ato)