(MTsN 5 Nganjuk) - Sungguh ironis, Indonesia menduduki peringkat ke-7 di dunia dan ke-2 di ASEAN dengan angka perkawinan usia anak tertinggi. Selain memengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), perkawinan anak juga memengaruhi Indeks Kedalaman Kemiskinan (IKK).
MTsN 5 Nganjuk menegaskan bahwa perlindungan anak
dari perkawinan usia anak tentunya bukan hanya menjadi tanggung jawab negara dan pemerintah saja. Namun semua pihak termasuk masyarakat, keluarga, dan sekolah/madrasah
juga memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang sama.
Salah satu cara yang dapat mengoptimalkan pencegahan perkawinan usia anak adalah melakukan penguatan pendidikan karakter. Hari ini, Kamis (13/4/2023), MTsN 5 Nganjuk bekerjasama dengan Forum Anak Nganjuk Jembatan Aspirasi (Fantasi) di bawah naungan Dinas Sosial PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Kabupaten Nganjuk menggelar kegiatan sosialisai pencegahan perkawinan usia anak pada siswa/i kelas 7, 8 dan 9.
Dengan kegiatan sosialisasi hari ini, MTsN 5 Nganjuk bersama Fantasi mengajak siswa/i semua untuk memperkuat karakter pendidikan dengan membentengi moral melalui internalisasi nilai-nilai leluhur warisan budaya agama dan keluarga serta mengisi lini kehidupan dengan hal-hal yang positif untuk menghindarkan diri dari pergaulan bebas serta mencegah lebih dini perkawinan pada usia anak. (Atoillah/Photo: Atoillah)
Galery:
