Rabu, 14 Agustus 2024

Plt. Kepala MTsN 5 Nganjuk Ikuti Rapat Koordinasi dan Evaluasi Kepala MTsN Se Wilayah Kerja Kediri di MTsN 2 Kota Blitar

(MTsN 5 Nganjuk) - Rabu (14/8/2024), bertempat ruang pertemuan MTsN 2 Kota Blitar, 48 kepala MTsN wilayah kerja Kediri yang meliputi kabupaten dan kota Kediri, kabupaten dan kota Blitar, kabupaten Tulungagung, kabupaten Trenggalek, dan kabupaten Nganjuk bertemu untuk mengadakan rapat kerja dan evaluasi (rakorev). Topik yang menjadi pembahasan pada rakorev hari itu antara lain: (1) tindak lanjut hasil rapat koordinasi dan evaluasi kepala MTsN Jawa Timur di Lumajang, (2) refleksi hasil KSM Jawa Timur menuju KSM nasional Ternate, (3) rencana studi banding ke MTsN 1 Mataram dan SMPN 2 Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Rapat koordinasi dan evaluasi KKMTsN wilker Kediri dibuka secara resmi oleh kepala kantor kementerian Agama Kota Blitar, Bapak H.M. Kanzul Fathoni, S.Ag., M.Pd.I pada Selasa (13/08/2024). Di hadapan para kepala MTsN se wilker Kediri, beliau menyampaikan pesan bahwa sebagai Kepala Madrasah, bapak ibu adalah garda terdepan dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia dan berwawasan luas. Tantangan mungkin besar, tetapi dengan komitmen dan dedikasi, kita dapat membawa pendidikan madrasah ke tingkat yang lebih tinggi, madrasah maju, bermutu, mendunia. Teruslah berinovasi, membimbing dengan hati, dan berikan yang terbaik untuk anak didik kita. Ingat, setiap langkah kecil yang Anda ambil akan membawa perubahan besar bagi masa depan mereka.

Selanjutnya, rakorev/musyawarah dipandu langsung oleh Ketua KKMTsN wilker Kediri, Drs. H. Boimin, M.Pd. Dalam kesempatan ini, Pak Boim, panggilan akrab Drs. H. Boimin, M.Pd. memaparkan hasil tindak lanjut pasca rakorev KKMTsN Provinsi jawa Timur di Lumajang 2 bulan yang lalu yang antara lain menyatakan bahwa:

  1. Madrasah harus berupaya maksimal untuk bisa meningkatkan dan mempertahankan kualitas madrasah dengan cara: (a. Penguatan kompetensi bidang keagamaan: (1) program Tahfidz, (2) program Baca Kitab, dan (3) mengaji/mengkaji  AlQur’an). b. memperkuat kemitraan dengan madrasah dalam lingkup binaan Kementerian Agama: (1) mengakomodasi siswa berprestasi dari Jenjang MI, (2) menjalin kemitraan dengan organisasi islam di masyarakat, (3) menguatkan ikatan alumni madrasah. c. Melakukan berbagai inovasi program sesuai potensi dan kearifan madrasah: (1) membuka kelas unggulan, (2) merespon positif program dari kementerian lain: Program Adiwiyata, Madrasah UKS/M, Madrasah P4GN, dan sebagainya.
  2. Menguatkan kompetisi bidang akademik maupun non akademik: KSM/OSN/O2SN, kepramukaan, KIR, UKS-PMR, dan sebagainya. Kondisi madrasah di Jawa Timur saat ini terindikasi bahwa jumlah madrasah swasta berkembang pesat baik dari input maupun kualitasnya,

Pada sesi ketiga kesempatan diberikan kepada Bapak Abas Shofwan, S.Ag., M.Pd.I, kepala MTsN 7 Kediri yang menyampaikan ‘Best Practice’ pengelolaan madrasah berbasis ‘Self Experience’. Dalam Mengelola MTsN 7 Kediri, bapak Abas Shofwan menawarkan 2 tips mengembangkan madrasah, yaitu (1) Inovatif dan Out of the Box, (2) Administratif dan Turun Kebawah. Setidaknya ada 10 branding madrasah yang melekat dengan MTsN 7 Kediri. Kesepuluh branding tersebut antara lain: (1) Madrasah Adiwiyata (Mandiri), (2) Madrasah Literasi. (3) Madrasah Sehat, (4) Madrasah Washatiyah (Moderasi Beragama), (5) Madrasah Ramah Anak, (6) Madrasah Siaga Kependudukan, (7) Madrasah Riset, (8) Madrasah Bilingual, (9) Madrasah Digital, dan (10) Madrasah Layanan SKS/Cerdas Istimewa.

Tekad MTsN 7 Kediri yang dinakhodai oleh Bapak Abas Shofwan menuju madrasah maju, bermutu, mendunia yaitu dengan mencanangkan BISA (Berprestasi, Inspiratif, Sinergi, Akhlakul Karimah). (Rasuyid/Photo: Rasyid)

Galery: